Dia yang Hilang Dari Dunianya
Reaksi: |
Dia pernah jadi segalanya. Dia pernah temukan dunianya. Dalam bayang-bayang, dia bahagia dengan caranya. Dia berpikir apa adanya, menulis dengan jujurnya, tanpa gangguan dari pihak manapun, tanpa ada pembantaian sedikipun.
with love :)
Dwitasari
Dia cerdas dalam hal apapun. Dia bicara soal politik, soal agama, soal cinta, soal rasa, dan segala persoalan yang sulit untuk dilogikakan. Dengan begitu dia dicinta, dengan begitu dia dipuja, walau hanya melalui dunia maya.
Dia disukai, dia dicintai, sekaligus dihina dan dibenci. Dia punya pengikut, dia juga punya penuntut. Dia punya banyak pemuji, dia punya banyak penghujat. Dia terkenal, dia miliki dunianya, walau tidak dengan wajah aslinya.
Suatu hari, dia berpikir bahwa inilah yang dia cari selama ini. Dunia penuh dengan popularitas yang hanya tercipta melalui tulisan. Ya, dia terkenal, tapi tak semua orang mencintainya, tapi tak semua orang membencinya.
Seringkali dia jujur apa adanya, seringkali dia berbohong melalui topengnya. Seringkali dia bahagia dengan caranya, seringkali dia menangis karena dunianya. Dia tak benar-benar bahagia, dia tak benar-benar menderita. Sesekali dia menangis, sesekali dia meringis.
Ada banyak rasa yang dia kenal dalam dunianya. Kepalsuan, topeng, tidak menjadi diri sendiri, menjadi diri sendiri, jatuh cinta, kejujuran, kebohongan, popularitas, dicintai, dihargai, dicaci-maki. Ah... masih banyak rasa-rasa lain yang dia simpan dalam hatinya.
Dia punya teman, dia punya lawan, dalam dunianya semua terasa seimbang. Semua terasa bergerak konstan. Dia terjatuh lalu bangun. Dia terdiam lalu bicara. Satu hal yang tidak bisa dia lakukan adalah jujur pada dirinya sendiri.
Semua berjalan dengan normal, tapi semua juga berjalan begitu cepat. Popularitasnya dan orang-orang sekitar yang ada di dunianya telah menghilang. Ketika semua terbongkar, ketika dia dianggap hina, ketika dia dianggap pembohong besar, ketika dia kehilangan dunia yang dulu dibangunnya dari awal.
Satu hal yang ingin dia tanyakan pada orang-orang yang menghujatnya tapi tak mengenalnya, "Apa mereka tahu rasanya jadi Bianca Dominique?"
Dia adalah tokoh fatamorgana yang tercipta atas dasar keisengan dan atas dasar main-main. Dia punah oleh terlepasnya topeng itu. Kini dia bahagia dengan caranya. Kini dia bahagia dengan dunianya. Kini dia bahagia dengan dirinya.
with love :)
Dwitasari
0 komentar:
Posting Komentar